![]() |
Muhammad Aripin, Wirausahawan Kreatif Penerima
SATU Indonesia Awards 2016 (foto: dok. pribadi)
|
Dilahirkan dari keluarga kurang berada, dengan sang Ayah yang hanya berprofesi sebagai tukang becak dan pengepul sampah, Muhammad Aripin (29) sudah kenyang dengan asam garam hidup.
Kisah jatuh bangun kehidupannya inilah yang mendorongnya membangun Yayasan Rumah Pintar dan Kreatif. Pun tak mudah membangun
yayasan ini, pengusiran hingga ancaman pernah ia alami demi mempertahankan
yayasan ini.
Beruntung sekali saya berkesempatan mengunjungi salah satu tulang punggung kehidupan Yayasan Rumah
Kreatif dan Pintar, yang Aripin namakan Bengkel Kreatif.
Aripin (29) merupakan salah satu pria
asal Banjarmasin yang menginspirasi. Aripin sosok anak muda sukses dan kreatif
dalam membangun sebuah bisnis kerajinan dengan memanfaatkan sampah dan limbah
kayu menjadi sebuah barang yang bernilai ekonomis. Ia mendirikan sebuah Yayasan
Rumah Kreatif dan Pintar.
Tak hanya itu, ia juga menularkan
bakatnya kepada para anak-anak jalanan yang kurang mampu, ke masyarakat sekitar
bahkan warga binaan Lapas Banjarmasin.
Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi Aripin untuk
melihat kegiatan-kegiatan beliau dan anak-anak binaannya, walau dengan waktu
yang begitu singkat selepas mendarat di Banjarmasin.
Saya bersama Blogger Wira Nurmansyah
langsung menjemput Aripin di Gallery Dekranasda Banjarmasin di kawasan Menara
Pandang yang kebetulan sedang diadakan Pelatihan Pembuatan Merchandise dan Pengolahan Bahan Limbah Kayu Dalam Rangka
Penciptaan Wira Usaha Baru Kepariwisataan 2017.
Di Gallery Dekranasda inilah
karya-karya Aripin dan kawan-kawan dipamerkan dan
dipasarkan, mulai dari miniatur kapal hingga kain
Sasirangan. (foto: dok. pribadi)
Setelah itu, saya diajak untuk
mengunjungi Lembaga Permasyarakatan Banjarmasin yang kebetulan juga merupakan
tempat Aripin membagikan ilmunya dalam membuat kerajinan tangan.
Sesampai di Lapas, suasana yang
tadinya agak sedikit menyeramkan ternyata menjadi begitu santai setelah melihat
warga binaan yang sedang asyik belajar membuat kerajinan tangan. Beberapa hasil
kerajinan yang telah mereka buat pun dipajang di salah satu kantor Lapas
tersebut.
![]() |
Warga Lapas Banjarmasin Sedang Membuat Produk
Kreatif Sandal dari kain Sasirangan. (foto: dok. pribadi)
|
![]() |
Produk-produk Sandal dari kain Saringan Warga
Lapas Banjarmasin. (foto: dok. pribadi)
|
Aripin memperkerjakan para mantan warga binaan lapas yang ia percayai. Biasanya mereka diberi pekerjaan seperti membuat kursi, meja, dan furnitur lainnya untuk kebutuhan rumah tangga.
![]() |
Bengkel Kreatif,
Usaha Milik Aripin. (foto: dok. pribadi)
|
Setelah mengunjungi Lapas, kembali kami menuju ke salah satu Kampung Handycraft binaaan Aripin yakni Parca Sasirangan. Uniknya, kampung Handycraft yang satu ini didominasi oleh ibu-ibu.
![]() |
Aktivitas Masyarakat
di Kampung Handycraft Parca Sasirangan. Tampak para ibu-ibu bersemangat membuat gantungan Kunci. (foto: dok. pribadi)
|
Hari mulai siang. Kami melanjutkan perjalanan menuju tempat selanjutnya. Di saat sedang dalam perjalanan, Aripin sedikit menceritakan kisah-kisah perjuangannya mendirikan Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar yang merupakan cita-cita dari kedua almarhum orang tuanya.
Kunjungan terakhir kami adalah ke
Workshop dan Gallery Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar milik Aripin. Sebuah
bangunan sederhana yang katanya merupakan bangunan bekas puskesmas ini
menyimpan banyak hasil produk-produk karya Aripin dan anak-anak binaannya. Di tempat
inilah Aripin juga mendidik anak-anak jalanan yang kurang mampu untuk membuat
kerajinan tangan.
Beberapa foto produk-produk Yayasan
Rumah Kreatif dan Pintar. Keren banget… (foto: dok. pribadi)
Produk-produk dari Yayasan Rumah Kreatif
dan Pintar ini telah terjual hingga ke mancanegara melalui media online.
SEMPAT TERLIBAT JARINGAN BISNIS BARANG-BARANG
TERLARANG, ZAINAL KINI MAJU DAN BERKARYA BERSAMA ARIPIN.
![]() |
Zainal, anak
didik Aripin dalam mengembangkan usaha kreatifnya. (foto: dok. pribadi)
|
Zainal… anak muda bertubuh besar ini memiliki semangat yang juga besar dalam membangun
lingkungan sekelilingnya. Ia merupakan
salah satu anak didik Aripin dalam membesarkan Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar.
Beruntung sekali bisa bertemu dengan
Zainal, ia bercerita kepada saya bahwa ia dahulu adalah anak yang suka keluar
rumah dan jarang sekali untuk pulang. Bahkan, ia tidak ingin lagi tinggal di
rumah.
Hidup di jalanan yang begitu keras, ia
bahkan pernah terlibat dalam menjual barang-barang terlarang. Namun, tak
disengaja ia dipertemukan dengan Aripin yang mengajaknya bergabung di Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar.
---
Aripin merupakan sosok anak muda yang
memberikan inspirasi bagi saya bahwa ilmu jangan hanya dinikmati sendiri,
tetapi kalau bisa ditularkanlah kepada mereka yang kurang beruntung. Dalam
acara Bincang Inspiratif SATU Indonesia Awards di Balikpapan, Aripin mengajak
para mahasiswa dan masyarakat Kalimantan Timur untuk terus berkarya dan mau
menularkan karyanya kepada orang lain. Dia juga berharap ke depannya akan ada
anak muda lainnya dari Kalimantan yang terpilih menjadi penerima SATU Indonesia
Awards.
Apa itu SATU Indonesia Awards? Info
lengkapnya dapat kalian cek di www.satu-indonesia.com dan saat ini juga masih
dibuka pendaftaran untuk SATU Indonesia Awards 2017 hingga 10 Agustus 2017.
YAYASAN RUMAH KREATIF DAN PINTAR
ALAMAT: JL. SUTOYO S BANJARMASIN
WHATSAPP: 081253863668
INSTAGRAM: RUMAHKREATIFDANPINTAR74
FACEBOOK: RUMAH KREATIF
Seperti ini yang patut dicontoh :)
ReplyDeleteWah iya tuh kak bener. sangat menginspirasi banget bagi anak muda saat ini di Indonesia
DeleteWow keren ceritanya menarik dan penuh inspirasi makasih infonya
ReplyDeletesama2 kak. sama2 menyebar cerita inspiratif jg yah
DeleteWah, ceritanya keren. Menginspirasi bener ini bro tw
ReplyDeletehehehe... thanks kak. Iya nih bener2 menginspirasi si mas Aripin
Deletebagus nih gan, jadi bahan pembelajaran hehe
ReplyDeleteThanks kak, wah mantap terus belajar yah biar bisa menginspirasi juga hehe
DeleteInspiratif banget tuh,jika kita mau usaha pasti ada hasilnya
ReplyDeleteIya bener nih kak, yg penting konsisten itu d perkuat hehe.
DeleteMantab... ini namanya pemberdayaan
ReplyDeleteIya om,,, benar tuh pemberdayaan terhadap anak2 muda
DeleteBetul-betul inspiratif patut di contoh, hal seperti inilah yang perlu di perhatikan fan di kembangkan...
ReplyDeleteiya broo. justru salah satu hal ini jadi prioritas pemerintah dalam hal mengurangi kesenjangan sosial
Deleteluar biasa.. tidak memandang sebelah sisi. sukses terus gan
ReplyDeletenice blog
ReplyDeleteKhasiat dan efek samping buah alpukat